Minggu, 21 November 2021

[ECONOMIC FACTS] #18: Milenial Berinvestasi: Yuk Persiapkan dari Sekarang

MILENIAL BERINVESTASI : YUK PERSIAPKAN DARI SEKARANG



Dua minggu kemarin, kita sudah membahas investasi saham yang dilakukan oleh dua tokoh pemeran yang ada di suatu drama. Mengulas secara singkat dari apa yang Writer tulis kemarin, bahwa investasi adalah kegiatan menanamkan modal atau membeli sebuah jenis investasi menggunakan aset yang kita miliki. Di mana, investasi tersebut bisa menghasilkan keuntungan, apabila kita simpan atau olah aset tersebut dalam jangka waktu yang tepat, tempat yang tepat dan situasi yang tepat pula. Postingan kemarin, Writer telah membahas investasi yang dapat kita lakukan dalam bentuk saham, baik itu saham publik yang telah terdaftar di Bursa Efek maupun menanamkan modal di perusahaan Start Up. Lalu, apakah melakukan investasi hanya bisa dilakukan melalui pembelian saham perusahaan saja? 

Sebenarnya, jenis-jenis investasi yang dapat kita lakukan itu sangat banyak. Namun, karena dengan keterbatasan yang Writer miliki. Di sini Writer akan membahas beberapa investasi yang sudah umum dilakukan oleh masyarakat dan sudah sering dibahas oleh pengajar maupun dibahas di buku serta media pembelajaran lainnya.

Sekarang ini, telah banyak sekali pilihan invetasi yang dapat kita lakukan, baik itu jenis investasi jangka pendek maupun investasi untuk jangka panjang. 

Investasi jangka pendek biasanya memiliki periode yang cukup sebentar sekitar tiga hingga dua belas bulan dengan hasil return yang diharapkan lebih tinggi dari modal awal. Sedikitnya,ada dua ciri pilihan investasi bisa disebut sebagai investasi jangka pendek. Pertama, investasi jangka pendek tersebut harus memiliki kualitas yang tinggi. Kedua, pilihan investasi tersebut harus sangat likuid dan mudah untuk dijual kembali. Walaupun begitu, investasi jangka pendek relatif memiliki hasi return yang jauh lebih rendah dibandingkan investasi jangka panjang. Oleh karena itu, biasanya seseorang memilih invetasi jangka pendek yang memiliki tujuan untuk mengamankan sebentar aset yang dia miliki sambil menunggu aset itu digunakan pada waktu tertentu atau sambil menunggu peluang investasi lain yang lebih optimal.

Investasi jangka panjang adalah jenis investasi yang memiliki periode yang cukup lama bahkan memiliki periode yang sangat lama dan tidak terbatas seseorang menanmkan asetnya untuk diinvestasikan. Walaupun investasi ini memiliki jangka waktu yang sangat lama, investasi jangka panjang ini relatif menghasilkan return yang sangat besar dibandingkan investasi jangka pendek. Dalam beberapa situasi, bisa saja investasi yang kita lakukan mengalami kerugian karena keadaan yang krisis atau permasalahan lain yang belum tentu kedepannya. Namunseiring berjalannya waktu invetasi jangka panjang, maka investasi tersebut biasanya menghasilkan return yang relatif cukup besar. Untuk memaksimalkan investasi jangka panjang agar menghasilkan return yang besar, maka kita harus memiliki modal yang cukup besar dan memerlukan analisis yang cukup mendalam sebelum menentukan investasi ini. Namun, untuk menghasilkan return yang tinggi harus dibarengi juga dengan penanaman aset yang cukup besar dan siap menghadapi konsekuensi yang ada.

Selanjutnya, apa saja sih instrumen pilihan invetasi yang dapat Mamen lakukan? Mari kita bahas!

1. Deposito

Deposito adalah jenis layanan investasi yang ditawarkan oleh bank kepada nasabah. Sebenarnya, deposito ini mirip dengan tabungan biasa yang kita lakukan di bank. Namun, yang membedakannya adalah deposito memiliki ketentuan tertentu yang harus nasabah patuhi agar investasi deposito ini bisa dilakukan. Misalnya, adanya minimal setor uang yang akan di depositokan, besaran suku bunga yang diberikan oleh bank, dan adanya ketentuan jatuh tempo deposito yang harus dipatuhi oleh nasabah. Bisanya tenor waktu yang ditawarkan oleh bank yaitu 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, bahkan 24 bulan. Minimal uang yang disetorkan dan bunga yang ditawarkan oleh bank pun berbeda-beda tergantung bank apa yang kita tuju.

2. Reksa dana

Melansir dari CIMB NIAGA bahwa reksa dana adalah sebuah produk investasi dalam bentuk kumpulan dana yang dikelola sebagai modal investasi untuk dikonversikan ke dalam berbagai jenis produk, seperti saham, obligasi, serta produk  keuangan dan investasi lainnya. Dana yang terkumpul tersebut dikelola oleh manajer investasi, sebuah manajemen atau lembaga profesional yang bertugas untuk mengelola kegiatan investasi nasabah, termasuk reksa dana. Dari definisi tersebut, dapat diartikan bahwa dalam reksa dana itu (1) ada dana dari yang memberikan modal, (2) dana yang diberikan akan diinvestasikan dalam portofolio efek, (3) dana tersebut dikelola oleh manajer investasi yang dipercaya untuk mengelola dana tersebut.

Investasi jenis reksa dana ini pada umumya dinilai sangat cocok bagi investor pemula. Karena, nasabah hanya perlu menyetorkan uang kepada pihak manajer investasi yang diselenggarakan oleh pihak bank atau penyedia jasa untuk memilih dan membeli reksa dana yang diinginkn. 

Pada jaman teknologi yang semakin berkembang ini, banyak aplikasi penyedia layanan reksa dana yang dapat Mamen pilih, tentu saja aplikasi tersebut harus sudah di ijinkan dan di awasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Misalnya, App Bibit yang dapat Mamen unduh di Google Play smartphone yang Mamen miliki. 

3. Emas

Emas adalah instrumen pilihan investasi yang dapat dimiliki oleh kita dalam bentuk fisik dan juga nilai intrinsiknya yang lebih jelas. Risiko memilih investasi ini juga relatif lebih kecil, karena nilai emas cenderung stabil dan naik dari waktu ke waktu. Namun, kekurangannya adalah rawan hilang ataupun di curi oleh orang. 

Jika Mamen ingin melakukan investasi emas, maka banyak pilihan jenis dan cara membelinya. Mamen dapat membeli emas batangan atau emas perhiasan di toko perhiasan emas. Perbedaannya yaitu emas batangan ini murni dinilai dari beratnya dan murni emas asli. Sedangkan jika membeli emas perhiasan, emas perhiasan biasanya ada yang dicampur dengan bahan lainnya sehingga tidak murni seratus persen emas. 

Pada jaman sekarang dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat, Mamen bisa juga membeli emas atau logam mulia di aplikasi yang menyediakan pembelian emas tersebut. Bahkan, Mamen bisa membeli emas dan menyimpannya di aplikasi tersebut. Keuntungan lainnya, Mamen tidak perlu membeli emas dengan berat 1 gram, tapi bisa juga membeli emas dengan harga 5000 rupiah atau harga lainnya sesuai dari ketentuan tempat kita membeli.Wih, perkembangan tekonologi yang semakin pesat ini membantu kita mempermudah untuk melakuan investasi tanpa memerlukan biaya yang banyak ya.

4. Obligasi

Obligasi adalah surat utang berjangka menengah maupun jangka panjang yang dapat diperjualbelikan. Isi dari obligasi adalah kesepakatan dari pihak yang menerbitkan efek untuk membayar imbalan berupa bunga (kupon) pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada akhir waktu yang telah ditentukan, kepada pihak pembeli obligasi tersebut.

5. Properti

Investasi properti adalah pembelian atau kepemilikan aset sesorang berupa tanah atau perumahan. Semua properti yang berada di atas tanah yang dimiliki, seperti bangunan, pohon, rumah, dan semua sumber daya di lingkungan tanah tersebut dianggap sebagai properti. Untuk menjalankan investasi tersebut, kita sebagai tuan tanah dapat menyewakan tanah atau bangunan di atasnya, atau dapat menjual tanah tersebut. Kepemilikan tanah biasanya adalah keinginan semua orang. Karena tanah adalah barang yang harganya relatif stabil dan terus naik.

Sumber berita :

Idx. Reksa Dana. Di.akses 19 November 2021 jam 09.45 WIB Melalui idx.co.id/produk/reksa-dana/

CIMB NIAGA. Pengertian Reksadana, Investasi untuk Pemula. Diakses 19 November 2021 WIB Melalui https://www.cimbniaga.co.id/inspirasi/perencanaan/pengertian-reksadana-investasi-untuk-pemula

OJK. Definisi dan Jenis Obligasi. Diakses 19 November 2021 jam 16.07 WIB Melalui https://sikapi uangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Article/364

Minggu, 07 November 2021

[ECONOMIC FACTS] #17: Milenial Berinvestasi: Yuk Belajar dari Park Sae Ro Yi dan Han Ji Pyeong

Milenial Berinvestasi : Yuk Belajar dari Park Sae Ro Yi dan Han Ji Pyeong



Haloo. Milenialnya anak Manajemen. Mamen udah pernah dengar belum nih mengenai investasi? Ya, Sebagai mahasiswa manajemen, sudah seharusnya kita belajar mengenai investasi, yaaBahkan, tidak hanya mahasiswa manajemen saja. Semua orangpun seharusnya melek terhadap bisnis yang satu ini. Karena, investasi adalah salah satu bisnis yang menarik untuk memperoleh keuntungan. “If you don’t find a way to make money while you sleep, you will work until you die”. Salah satu kutipan dari investor tersukses di dunia yaitu Warren Buffet, yang artinya “Jika kamu tidak menemukan sebuah cara untuk menghasilkan uang ketika kamu tidur, kamu akan bekerja sampai meninggal”. Oleh karena itu, berinvestasilah. Biarkan bisnismu bekerja untukmu bahkan sedang tidur sekalipun. Wiihhh asik ga tuh, Mamen? Sekalipun kita lagi main, jalan-jalan, bahkan lagi tidur. Bisnis di bidang investasi ini akan tetap berjalan tanpa kita cape kerja langsung ke lapangan, hehe..

Tapi, bener ga tuh? Masa iya kita menjalankan bisnis sebegitu mudahnya sih? Kita tidur pas bangun eh dapet untung, ah ga percaya? Kalo gitu, Mamen harus baca postingan ini sampai akhir ya,.. Bisnis investasi ini sangat banyak jenis nya ya, Mamen. Tapi, kita di sini akan membahas jenis investasi yang dijalankan oleh Park Sae Ro Yi dan Han Ji Pyeong. Sebuah investasi yang mengubah kehidupan dua pemeran ini. Gimana cerita dan caranya? Kita akan bahas di postingan ini sekaligus teori-teorinya.

Menurut Lypsey (1997), investasi adalah pengeluaran barang yang tidak dikonsumsi saat di mana berdasarkan periode waktunya, investasi terbagi menjadi tiga diantaraya adalah investasi jangka pendek, investasi  jangka menengah, dan investasi jangka panjang. Invesatsi merupakan komitmen sejumlah dana pada suatu periode untuk mendapatkan pendapatan yang diharapkan di masa yang akan datang sebagai unit kompensasi. Unit kompensasi yang diinvestasikan mencakup waktu yang digunakan, tingkat inflasi yang diharapkan dan ketidakpastian masa mendatang. Sedangkan, Melansir dari website Ojk, investasi adalah penanaman modal, biasanya dalam jangka panjang untuk pengadaan aktiva lengkap atau pembelian saham-saham dan surat berharga lain untuk memperoleh keuntungan. 

Dapat disimpulkan oleh Writer bahwa, investasi adalah kegiatan menanamkan modal atau membeli sebuah jenis investasi menggunakan aset yang kita miliki. Di manainvestasitersebut bisa menghasilkan keuntungan, apabila kita simpan atau olah aset tersebut dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Namun Mamen, dalam membeli jenis investasi, kita harus memiliki wawasannya terlebih dahulu. Tidak bisa asal membeli investasi. Tapi, tidak perlu khawatir. Bukan berarti kita tidak tahu, maka kita tidak perlu melakukan invetasi. Kita akan membahas secara singkatnya di sini

Bisnis investasi ini banyak sekali jenis nya, ya Mamen. Kita dapat berinvestasi melalui properti, deposito di bank, emas, obligasi, reksa dana, dan bisa juga kita membeli saham suatu perusahaan. Sesuai judul, mari kita ulas dan belajar investasi dari Park Sae Ro Yi dan Han Ji Pyeong melalui berinvestasimenanamkan modal atau membeli saham suatu perusahaan.

Saham adalah bukti kepemilikan nilai sebuah perusahaan atau bukti penyertaan modal. Bukti saham ini berupa surat berharga atau lembaran kertas dokumen, ya Mamen. kalo dulu nih, memang ada lembaran asli fisiknya, tapi seiring berkembangnya teknologi. Lembaran saham saat ini berupa lembaran elektronik, gituNah, kalo kita membeli saham dari suatu perusahaan. Artinya kita adalah salah satu pemilik perusahaan tersebut dan mendapatkan hak atas keuntungan dari perusahaan yang kita beli saham nya. Dengan kata lain kita tanamkan nih aset milik kita sebagai modal di perusahaan itu. Wihh keren kan, gaya banget ya kita bisa beli perushaan, hehe..

Gimana masih bingung atau ada sedikit paham nih? Jangan khawatir nih. Mamen bisa memahami lebih jauh mengenai investasi saham ini di berbagai media bahan bacaan lainnya. Seperti di buku, internet, YouTube, bertanya ke dosen, teman, atau langsung ke praktisi atau ke ahli nya langsung nih... Di jaman yang serba teknologi ini, Writer punya rekomendasi salah satu channel di saluran YouTube yang membahas investasi saham dari nol, yaitu “Saham dari Nol”. Channel tersebut membahas mengenai investasi saham dengan bahasa yang simpel dan asik loh. Selain itu, di media sosial Instagram juga ada nih akun yang bahas-bahas saham, seperti @ngertisaham, @sahamrakyat. Ya pokok nya banyak akun lainnya juga yang memberikan edukasi mengenai investasi saham atau investasi lainnya. Sebelum itu, yuk kita tuntasin dulu bahasan ini.

Setelah Mamen udah tahu definisi investasi nih, sesuaijudul di atas, Writer akan mengulas sedikit mengenai ceritanya Park Sae Ro Yi di drama Itaewon Class dan Han Ji Pyeong didrama Start Up. Drama Korea tersebut tentu saja relevan dengan bahasan kita saat ini, yaitu  mengangkat tema mengenai bisnisinvestasi. Ketika mempertimbangkan mengambil topik ini. Writer berharap, Mamen dapat mengambil manfaat dan wawasan baru mengenai ilmu investasi, ya.

Sebelumnya, Writer akan mengulas singkat sinopsis ceritanya. Pertama, Itaewon Class. Drama ini tayang pada awal tahun 2020 di Korea Selatan dan memperoleh ratting yang tinggi. Cerita dari drama ini berfokus kepada Park Sae Ro Yi yang memulai bisnis kuliner bersama teman-temannya di Dan Bam. Disamping itu, Park Sae Ro Yi pun menanamkan modal jangka panjang di perusahaan Jangga Corp, sebuah perusahaan publik ternama di bidang kuliner. 

Di sisi lain, ada drama yang tak kalah menariknya, yaitu Start UpStart Up di tayangkan pada akhir tahun 2020 di Korea Selatan yang juga memperoleh ratting tinggi, bahkan kepopuleran drama ini meluas hingga ke Indonesia. Sesuai judulnya “Start Up”, cerita dari drama ini berfokus kepada para pemeran yang memulai bisnisnya melalui perusahaan Start Up. Baik itu Han Ji pyeong seorang anak cerdas yang menang perlombangan trading saham, sehingga dapat mengelola asetnya. Kemudian karena keberhasilannya, dia menjadi kepala tim perusahaan SH Venture Capital serta menjadi mentor di sebuah inkubtor perusahaan rintisan yaitu SandBox. Di SandBox pula, Han Jipyeong menjadi mentor dari perusahaan Samsan Tech yang dipimpin oleh Seo Dal mi sebagai CEO.

Dari kedua cerita di atas. Perbedaan dari pemerannya dalam menjalankan investasi, yaitu tempat mereka menanamkan modal. Park Sae Ro Yi menanamkan asetnya di Jangga Corp sebagai perusahaan publik. Sedangkan, Han Ji Pyeong menanamkan asetnya di perusahaan Start Up. Lalu apa perbedaan dari kedua hal tersebut? Mari kita bahas!

Perusahaan Go Public atau Initial Public Offering (IPO) adalah perusahaan terbuka yang menawarkan dan menjual sebagian saham kepada masyarakat publik. Sehingga,perusahaan ingin membuka peluang kepada semua orang yang ingin menanamkan modalnya dan mencatatkan saham tersebut di PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada perusahaan go public, investor dapat mengetahui keadaan keuangan perusahaan tempat kita berinvestasi. Apakah nilai sahamnya sedang naik atau sedang turun. Dari sinilah bentuk seni nya bisnis investasi. Investor dapat memainkan strateginya, apakah akan menjual sahamnya, atau membeli, ataupula akan mempertahankan saham tersebut dengan harapan akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar di kemudian hari.

Seperti halnya Park Sae Ro Yi, dia menanmkan aset (hasil dana asurani bapaknya) di perusahaan publik Jangga Corp yang pengelolaannya dia percayakan kepada temannya yaitu Ho-jin, sebagai fund managerKetika Jangga Corp dalam situasi sulit, sehingga harga saham mereka turun. Alih-alih menjualnya karena takut rugi, Park Sae Ro Yi memilih untuk membeli semakin banyak saham dari Jangga Corp tersebut. Karenadia percaya bahwa pemimpin Jangga Corp akan memperbaiki situasi tersebut dan akan kembali stabil.

Dari cerita di atas, dapat kita artikan bahwa ketika harga saham perusahaan turun, itu bukan berarti perusahaan tersebut akan bangkrut dan kita harus menghindari membeli saham perusahaan tersebut. Seperti halnya Park Sae Ro Yi yang percaya terhadap fundamental Jangga Corp yang dia nilai bagus dan akan menghasilkan keuntungan di kemudian hari. Oleh karena itu, ketika kita ingin membeli saham suatu perusahaan, yang harus kita pertimbangkan terlebih dahulu adalah fundamental dari perusahaan tersebut. Bagi Mamen dan anak milenial yang masih pemula dalam hal investasi saham, belum tahu dalam mengenai ilmu dan strategi apalagi perhitungannya. Nih, Writer kasih saran. Kalo Mamen udah ga sabar pengen nanem saham. Coba dulu aja beli saham di perusahaan yang kita tahu produknya, bahkan kita pakai produk tersebut di kehidupan sehari-hari. Maka, kita tahu nih aset kita di investasikan di perusahaan seperti apa. Jangan mencoba membeli saham di perusahaan yang kita tidak tahu perusahaan apa, produk apa yang dihasilkan, apalagi kita sebagai pemula di dunia investasi.

Lalu, bagaimana dengan perusahaan rintisan atau yang dikenal dengan Start UpMengutip dari Katadata.co.idStartUp adalah suatu bisnis dari perusahaan rintisan. Perusahaan rintisan merupakan perusahaan yang baru beroperasi dan masih berada pada fase pengembangan untuk menemukan pasar dan mengembangkan produk. Dikatakan bahwa, suatu perusahaan Start Up harus memiliki tiga faktor utama, yaitu founder atau pendiri, investor atau pemberi dana, dan produk atau layanan.Jaman sekarang, istilah Start Up itu identik dengan perusahaan teknologi yang menciptakan suatu produk yang inovatif. Misalnya Start Up yang ada di Indonesia, yaitu Kita Bisa dan Ruang Guru. Tapi ada juga yang berpendapat, bahwa Start Up itu tidak harus perusahaan yang berbasis teknologi. Di mana suatu perusahaan sedang merintis ya itulah Start Up. Gimana  nih menurut Mamen?

Berbeda dengan perusahaan go public yang memasarkan sahamnya di Bursa Efek sehingga semua orang dapat membeli dan berkesempatan menjadi pemilik perusahaan. Di Start Up, saham dari perusahaan tersebut tidak diperjualbelikan di BEI. Karena, Start Up adalah perusahaan yang masih dalam tahap pengembangan. Maka, founder atau karyawan Start Up harus mencari investor yang mau berinvestasi di perusahaannya, yang sering disebut dengan “Angel Investor” karena mau membantu memberikan dana ke perusahaan yang sedang merintis. Di samping itu, ada juga loh investor yang berinisiatif terlebih dulu untuk berinvestasi di Start Up. Salah satu alasannya yaitu investor menilai bahwa Start Up tersebut diproyeksikan akan berkembang dengan baik serta akan memberikan keuntungan yang tinggi terhadap investor. Misalnya, perusahaan Gojek dulu adalah Start Up, sekarang telah menjadi Decacorn karena kesuksesannya. Karena berinvestasi di Start Up tidak terdaftar di BEI, sehingga resikonya memang lebih tinggi daripada perusahaan go public. Tapi menanamkan modal di Start Up tetap menarik loh, Mamen. Misalnya nih, Orang terkaya di dunia saja Jeff Bezos kabarnya berinvestasi ke Start Up di Indonesia, loh.

Pada drama Start Up. Dikisahkan bahwa Samsan Tech yang didirikan oleh Nam Dosan dan dua kawan lainnya. Ketika mereka masuk Sandbox, Soe Dal Mi terpilih menjadi CEO karena dinilai lebih memiliki jiwa kepemimpinan. Samsan Tech adalah perusahaan rintisan yang berbasis teknologi. Ketika di SandBox, mereka mengembangkan suatu aplikasi yang dinamai NoonGil, yaitu sebuah aplikasi layanan dalam membaca yangmenggunakan Artificial Intelligence (AI) untuk membantu tunanetra. Untuk mewujudkan itu semua, Soe Dal Mi sebagai CEO dan rekan lainnya pun berusaha untuk menawarkan produk mereka ke para investor. Soe Dal Mi menemui satu persatu investor dengan membawa proposal Samsan Tech, dengan harapan investor tertarik dan menyuntikan dana ke Samsan Tech, sehingga visi mereka akan mudah terealisasi.

Sementara, Samsan Tech yang memiliki seorang mentor ahli dalam berinvestasi, yaitu Han Ji Pyeong, dia awalnya adalah seorang anak yatim piatu yang memenangkan lomba trading saham saat masih sekolah. Berbeda dengan Park Sae Ro Yi yang membeli saham perusahaan publik dan diserahkan kepada temannya dalam pengelolaanya. Ketika Han Ji Pyeong memiliki uang dari hasil lomba trading saham saat sekolah, dia kelola asetnya sendiri dan diinvestasikan di perushaan Start Up.

Dari jenis investasi di atas dengan perbedaan tempat penanaman modalnya, Mamen tertarik yang mana nih? Hehe. Sebenarnya, ke dua perusahaan tersebut yaitu perusahaan gopublik atau Start Up memiliki plus minus nya masing-masing. Serta tergantung kita menanamkan modalnya di mana, kapan, dan berapa aset yang akan kita tanamkan.

Dengan investasi sejak dini, kita bisa sedini mungkin melindungi nilai aset dari inflasi yang dapat menyebabkan turunnya daya beli uang yang kita miliki. Investasi juga mampu membantu memenuhi kebutuhan di masa mendatang.Berinvestasi memang lebih baik dimulai sedini mungkin karena hasil investasi baru benar-benar dapat kita rasakan dalam jangka panjang. Semakin dini kamu memukai investasi maka semakin besar pula peluangmu untuk semakin sukses di usia muda. “I made my first investment at age 11. I was wasting my life yp until then” Warren Buffet. Milenial, mari jadi investor!

Referensi

_____. (130720). Belajar Mempertahankan Bisnis dari Itaewon Class: UII Diakses pada 02 November 2021 jam 10.45 WIB Melalui https://www.uii.ac.id/belajar-mempertahankan-bisnis-dari-itaewon-class/

_____. Mengapa Harus Berinvestasi?. Most.co.id

_____.Pengelolaan Investasi. OJK

Agustinus, Michael. (221120). Dear KPopers, Yuk Belajar soal Investasi dari Drakor Itaewon Class dan Start Up:KumparanBISNIS Diakses pada 02 November 2021 jam 09.34 WIB

Gunawan, Y. (2012) http://e-jurnal.uajy.ac.id

Mulachela, Husen. (090821). Pengertian Start Up, Istilah, dan Bedanya dengan Bisnis Konvensional. Katadata.co.idDiakses pada 02 November 2021 jam 14.34 WIB Melalui https://katadata.co.id/safrezifitra/digital/6110a5251ff83/pengertian-Start Up-istilah-dan-bedanya-dengan-bisnis-konvensional.

Pinem, Kiki. 30 Kutipan Investasi Terbaik Warren Buffett. Di akses pada hari Sabtu, 06 November 2021 jam 11.00 WIB Melalui https://ladypinem.com/investasi/kutipan-investasi-terbaik-wareen-buffett

Saluran YouTube : Saham dari Nol

HIMPUNAN MAHASISWA PRODI MANAJEMEN: MANFAAT UNTUK MAHASISWA DAN PENGURUS 2024

  Himpunan Mahasiswa Prodi Manajemen (HIMAJEMEN) adalah organisasi mahasiswa yang mewadahi mahasiswa Program Studi Manajemen di Universitas ...