Rabu, 26 Mei 2021

[Karya Tulis] #1: PUISI

 

SENGKETA YANG TAK BERPUNGGUNG

Karya : Putra Irfansyah

 

Selamat malam semesta

Terima kasih atas gelapmu

Cukup tutupi sebagian rasaku

Rasa yang dirasa tak utuh

 

Selamat malam semesta

Izinkan aku bersuara

Tentang akhir yang tak berujung

Tentang perkara yang tak berpunggung

 

Selalu ada sengketa di setiap jumpa

Namun gundah gulana jika tak bersua

Padahal dahulu saling bercengkerama

Petarung gengsi itu menutupi rindunya

 

Bersembunyi di balik raut wajah mengangkat

Nestapa kadang tak terungkap

Ego memaksa tuk kuat

Meski batinnya tengah sekarat

 

Seandainya bisa kukatakan

Bukan pisah yang aku inginkan

Riuh gemuruh suara hujan

Tapi aku malah kesepian

 

Seandainya bisa kuutarakan

Lembut tutur yang aku rindukan

Hangat sentuh yang dinantikan

Mengapa tiada lagi demikian

 

Namun... Apa mungkin itu semua

 

Yang mana hati yang mana rubik

Atau mungkin kaca mozaik

Jiwa tenang namun mengusik

Dan membelenggu ke dalam pelik

 

Apa mungkin itu semua

Keras yang mengentak

Utuh jadi rusak

Perlahan... namun menggeliat

 

Haruskah aku selalu membungkam?

Sedangkan aroganmu tak pernah padam?

Haruskah aku berteriak?

Duduk, berdiri, merangkak,

Tapi kamu, menegaskan arti percuma

 

Seandainya ini sebuah akhir

Apakah mungkin kita kan rela

Seandainya ini belum berakhir

Apakah mungkin kita tetap sama

 

 

 

 

ESTAKOLOGIS CINTA BERKASIH

Karya : Erlan Angga Purnama

 

Bayangan telah lama gelap

Hanya kasih yang terdekap

Terkurung dalam babad

Hingga menjadi jasad

 

Tapi rasa ini takkan mati

Walaupun waktu terhenti

Bergulir secara alami

Tiap detik menjadi saksi

 

Dulu binar netra begitu tampak

Hingga menghanyutkan ilusi

Tak terhalang akan jarak

Kita sudah sedekat nadi

Terlalu romansa yang berbinar

Buih cinta berterbangan dalam angan

Senandung asmaraloka kita tercipta indah

 

Hasratku sudah mencapai relung hati

Tak bisa terlepas mengikat begitu rekat

Harapanku hanya bertumpu pada dirimu

Tak ada daksa lain yang bisa kudapatkan

Selain dirimu yang merombak rasa ini

 

Namun mimpi dan rencana telah berubah

Hanya omong kosong paling sempurna

Terangkai dalam paling dusta

Atas dasar hanya kepalsuan semata

Percaya ku direnggut paksa

Hilang sudah tidak bersimpati

Dan berpatah utas jalinan kasih

 

PULIHLAH INDONESIAKU

Karya : Rizqi Khalda Suryanto

 

Negeri ku

Indonesiaku

Indonesia Tercinta

Indonesia nyata keindahan

 

 

Hutan lebat nan hijau

beragam flora fauna begitu unik

Hamparan sawah yang membentang luas

Gunung-gemunung yang tinggi menjulang

Laut biru yang amat luas seluas  memandang

 

 

Sungguh betapa indahnya alam ini

Negeri yang begitu elok

Negeri sejuta penghijauan tiada saing

Kekayaan alam dirimu tidak pernah habis

 

Indonesia negeri khatulistiwa

Ramah tamah jati diri pribumi

Tanah subur lahir dari rahim ibu pertiwi

Bumi berpijak kaya kan oase kehidupan

 

 

Hamparan Keindahan yang menghias negeri ini

Tanah kebanggaan hingga maut mengakhiri perpisahan

Pesona alam membuat mata semakin tertuju

 

 

Namun...

Keindahan negriku tidak menjadi solusi

Solusi derita indonesia saat ini

Tidak jadi jalan pemulih keadaan

 

Saat pandemi datang

Negeriku ramai dengan peringatan

Masyarakat bawah

Masyarakat atas maupun menengah merasa khawatir dengan adanya pandemi

 

 

Pandemi mengubah segalanya

Pandemi mempengaruhi sektor Pereknomian

Pembatasan Skala nasional Besar membuat aktivitas masyarakat terbatas

 

 

Satu persatu hari telah berlalu

Derita makin menggebu

Tiada obat penawar yang ditemukan

untuk membalikan keadaan

Semua ikut menjadi sasaran virus mematikan

sembuhlah indonesiaku

 

 

 

 

 

 

 

NEGERI ANTI PETANI

Karya : Sang Dwimatra

 

Tanah Pertanian digusur

Petani – petani terbujur dikubur

Padi sudah menjadi bubur

Masa depan anak, istri hancur

 

Petani dibajak aparat

Katanya perintah pejabat

Nyatanya mandat bangsat dari keparat

Yang sembunyi dibalik gelar “Wakil Rakyat”

 

Katanya sawah pergerakannya monoton

Maka negeriku menggebu dirikan beton - beton

Mengancam mati petani untuk diam menonton

Agar negeriku tidak dianggap kuno dan bisa move on

 

Negeriku negeri anti petani

Mereka jijik kalau melihat padi menguning

Pembangunan dianggapnya lebih penting

Dibanding suara perut petani lapar yang nyaring

 

Rakyatku makannya nasi

Nasiku dihasilkan dari padi

Padiku buah tangan petani

Petaniku mati ditangan tirani

 

 

KU TAK TAHU

Karya : Rian Pramoedya

 

Begini,

Pemahamanku mengenaimu

 

Siapa sih idolamu? Ku tak tahu

Apa sih tujuan hidupmu? Ku tak tahu

Seperti apa sih kenyamananmu? Ku tak tahu

Bagaimana sih kesenanganmu? Ku tak tahu

 

Yang ku tahu,

Jika kau berseru untuk berkompromi denganku

Perihal pengenalan pribadimu

Kujawab "ayo!".

 

 

BANGKITLAH INDONESIAKU

Karya : Mely Rismayanti

 

Negeriku tercinta,Indonesia-ku…

Walau kini banyak badai mendera

Kami pemuda pemudi Indonesia

Akan ada untukmu

 

Kami terlena dengan indahnya surga

Sampai kami jatuh mengejarnya

Walau hujan datang membawa bencana

Walau api panas membara

Apakah abadi selamanya ?

 

Dengan tekad yang membara

Tanpa memikirkan perbedaan yang ada

Kami angkat engkau hingga angkasa

 

Dengan tali Bhineka Tunggal Ika

Dam sumpah kami Pemuda Indonesia

Serta ideiologi Pancasila

 

Kami siap bangkit dari keterpurukan

Keringat dan darah para pahlawan

Tak akan kami buat sia-sia

 

Bangkitlah Indonesia-ku…

Bangkit dari kebodohan

Bangkit dari keterpurukan

Bangkit dari kemunduran

 

Bangkitlah…

Bukan hanya sekedar kiasan

Bangkit untuk Indonesia hebat

Indonesia adalah kita

 

Saatnya kita bergerak

Bangkit dari diam

Mari perdayakan potensi bangsa

Percayalah kita bisa bangkit

 

Kami,pemuda pemudi Indonesia

Siap mengaumkan kembali Garuda di angkasa

Dengan rasa bangga di dada

Untuk membangkitkan Indonesia

 

 

PULIHLAH BANGSA DAN NEGERI KU INDONESIA

Karya :Yunita Indah Pratiwi

 

Tanah air ku tanah bangsa Indonesia,

Di sini aku lahir dan dibesarkan,

Negri ku yang bagitu indah negri yang begitu hijau dan negri yang kaya menyimpan banyak cerita,

Penuh luka , tantangan , pengorban, dan kewaspadaan ,

Bangsa ku bangsa Indonesia

Negri ku negri indonesai,

Pulihlah Indonesia

 

Ayo bangkit dari semua permasalahan ini semua

Khususnya masalah virus covid-19 ini,

Bangsa ku Indonesia

Ku yakin kita semua akan bisa melewatinya

Melewatinya dengan slalu jaga protocol kesehatan

 

Dimana pun berada , pagi siang sore

Mewujudkan ketakutan akan kegelapan tak bercahaya

Sendiri bukan berati resah menanti

Sendiri bukan karena yang perih

Bersama dengan bangsa dan negri ku bersatu

 

Bersatu tuk melampaui nya

Melewati semua kekacuan ini

Tuk memulihkan suasana bangsa dan negri ku Indonesia

 

Bangkit dan pulihlah bangsa dan negriku Indonesia

Bersatu kita teguh bersatu kita berjuang

Semangt semangat

Bangsa ku

Negri ku

Indonesia ku….

 

 

CINTA PERTAMAKU YANG HILANG

Karya : Farhana Fauziah

 

Ini aku malaikat kecilmu ayah

Sekarang sudah berdiri tegap dibantai semesta

Dari setiap keluh kesah keadaan aku butuh pahlawan penjagaku

 

Dan sebelumnya aku tidak pernah merasa kehilangan sedalam ini

Seseorang yang harus aku bahagiakan

Belum sempat tersenyum karna ku

 

Seperti biasanya…

Aku mulai berimajinasi mengharapkan engkau kembali

Katakan saja bahwa aku sudah gila

Mengharapkan cinta dari manusia yang sudah tidak bernyawa

Dan mengharapkan manusia yang sudah pergi

 

Aku rindu pahlawanku

Aku rindu pada ayahku

Ayah andai saja saat itu tidak terjadi padamu

Mungkin sekarang aku berada dipelukanmu

 

Aku ingin kau sesekali singgah dimimpiku walaupun hanya tersenyum

 Dan ceritakan Bahwa kau bahagia di alam surga

 

Tuhan kaulah pemilik segalanya

Kaulah yang berhak mengambil nyawanya

Tempatkanlah dia disurgamu

Karna dialah yang mengajarkanku untuk mengenalmu

 

Ku kirimkan do’a sebagai pesan rinduku

Saat ini dan untuk selamanya kau akan tetap menjadi

Cinta pertama&terakhirku kaulah satu satunya laki-laki yang paling aku hargai

 

 

PULIHLAH INDONESIA

Karya : Anisah

 

Aku membuka jendela

Nampak sepi disana

Sudah setahun lamanya

Duniaku seakan redup seketika

 

Virus corona datang tanpa diundang

Melanda indonesia dengan cepat

Menumbangkan satu persatu manusia

Sampai tak berdaya

 

Semua orang berbondong-bondong  untuk melawan

Tapi hal itu hanya khayalan

Virus yang sangat mematikan

Hanya bisa membuat banyak orang ketakutan

 

Terlihat jelas jiwa-jiwa yang kesulitan

Semakin banyak pula jiwa yang kelaparan

Tak ada yang tahu sampai kapan bisa mengubah keadaan

Penawar pun belum ditemukan

Kita seakan diterpa dan dikelilingi awan hitam

Kita berdiam dirumah sampai bosan

Pendidikan dirumahkan

Ekonomi tak dapat dikendalikan

 

Kita semua dibuat kebingungan

Para medis kelimpungan

Namun mereka tetap berusaha

Menjadi garda terdepan bangsa

 

Virus corona...

Hidupku kini seolah berhenti

Meratapi apa yang terjadi

Dan merelakan waktu yang terbuang sia-sia

 

Berbagai macam Do’a dilontarkan

Kehidupan yang seperti semula juga dirindukan

Merekapun berhak merasakan

Apa itu kebahagiaan J

Cepat pulih indonesiaku...

 

 

 

TAK LAGI SIRNA

Karya : Fazri Wima M

 

Seberapa lama kau berfikir

Seberapa lama kau berusaha

Untuk apa kau menunggu takdir

Kalau kau hanya bisa berleha-leha

 

Ntah apa yang dirasa

Memberikan sedikit cerita suka maupun duka

Tak terasa perjuangan ini akan usai

Semua cerita telah selesai

 

Hari berganti hari

Waktu yang terus menghampiri

Detik yang terus berputar

Matahari yang telah berpijar

 

Beranjak datar...

Tak ada lagi tersisa getar

Tak lagi dapat bersinar

Hingga tak bisa lagi terdengar

 

 

TANAH MANUSIA

Karya : Putri Azarah

 

Belasan tahun umurnya

Ketika kaki kecilnya menyusuri jalanan

Tangan lembutnya memungut sayuran liar

Terhenti saat kau menariknya

Untuk dihadapkan kepada dakwaan

 

Dari puncak bukit yang terpencil

Hingga pemukiman berfasilitas lengkap dikota – kota

Menjadi rumah bagi hampir setengah juta rakyatnya

Tapi kau tak izinkan kami untuk mencari sesuap nafkah

Ditanah ibu kota

 

Tubuhmu berat, dengan semua perlengkapan yang lengkap

Rompi, helm, bahkan senjata tak kau lepaskan saat menarik tubuh mungilnya

Tidakkah kau lihat air matanya?

Tidakkah kau dengar rintihannya?

 

Roda – roda besar melintasi pembatas jalan

Teriakan dan tangisan tak kau hiraukan

Seorang anak mencari rumahnya

Dilihatnya reruntuhan menimpa ibu bapaknya

 

Belasan tahun umurnya

Rumput liar yang tumbuh di sela bebatuan

Menutup diri hendak untuk diselamatkan

Tapi apa daya

Waktu telat akan kedatangannya

Kembang api sudah dinyalakan

 

Langit merah di pagi hari

Tetapi gelap gulita di malam hari

Burung pun tak mampu tuk mengudara

Dibawah kepulan asap yang membara

 

Masa kanak – kanaknya telah direnggut dari mereka

Pandangan mata nya kabur ditutup oleh asap – asap

Pekikan suara yang bergemuruh datang silih berganti

Seorang anak menjerit “Biar aku saja yang mati”

 

Bukan kayu bukan pula batu

Tapi Manusia

Manusia yang mampu melihat

Manusia yang bisa mendengar

Manusia yang dapat merasakan

 

Belasan tahun umurnya

Sudah merasakan keras nya dunia

Sudah merasakan kejamnya sifat manusia

 

Belasan tahun umurnya

Lima anak mencari sayuran liar

Ditangkap nya oleh pasukan.

 

 

PERJUANGAN TAK ADA SIA-SIA

Karya : Gina Cahyani

 

Nyalakan semangatmu yang membara

Tak perlu getir cemas menanti dukungan semesta

Dengan niat, doa, dan usaha

Tidak ada yang sia-sia

 

Tanamkan dalam dirimu jiwa-jiwa tangguh yang tak kenal putus asa

Persiapkan yang terbaik untuk melewati hidup yang pelik

 

Perjuangan tak ada yang sia-sia

Karena kita adalah manusia

 

 

IBU

Karya : Boby Nata Kusuma

 

Ada seseorang yang selalu mengajakku berbicara ketika ku dalam kandungan

Hari demi hari dia selalu bercerita betapa indahnya dunia ini

Hari demi hari dia selalu menjagaku agar kelak ku dapat melihat indahnya dunia ini

Dan orang itu adalah

Ibu

 

Ibu...

Dengan kesabaranmu kau mengajarkan kepadaku apa itu ikhlas

Dengan perhatianmu. Kau mengajarkanku apa itu kasih sayang

Dan dengan keikhlasanmu kau mengajarkanku apa itu ketulusan

 

Ibu...

Kutau ku bukan anak yang baik namun ku coba tuk selalu menjadi yang terbaik

Kutau ku bukan anak yang berbakti namun kucoba untuk selalu menaati

Ibu...

Tak sengaja kudengar doamu di sepertiga malam..

"Ya Allah...bantulah anak hamba agar dia menjadi anak yang berguna bagi sekitarnya, bantulah dia agar mencapai cita citanya, dan bantulah dia agar dia selalu tersenyum"

 

 

 

 

 

 

 

 

Ibu...

Mengapa kau rela membesarkanku hingga ku tumbuh menjadi seperti sekarang ini?

Seberapa percaya kau dengan anakmu ini??

Seberapa percaya kau bahwa ku akan menjadi berguna di masa depan kelak?

Seberapa percaya kau bahwa anakmu ini akan membanggakanmu?

Lalu kau menjawab dengan lembut "ibu percaya denganmu, karena kau adalah anakku"

 

Terimakasih bu...

Terima kasih atas segalanya

Terima kasih atas kasih sayangmu

Dan selamat tinggal

 

 

 

KLISE

Karya : Agum Gumelar

 

Aku mengeja rasa yang tak terduga…

Seutas Rindu yang tak ada temu…

Kata kata berjatuhan dalam angan,

Menerjang hilang segala kebisuan..

 

Sapardi bilang yang Fana adalah Waktu bukan?

Kita, Abadi…

Kata tersebut merenggut banyak makna…

Tapi, kita tak penah jadi kita…

Pada akhirnya kita…

Hanya teman biasa…

 

 

GUGUR

Karya : Nanda Viandita

 

Seribu kereta api yang kau janjikan itu belum menjemputku

Aku masih mengapung dan menunggu di stasiun itu

Duduk dijatuhi dedaunan gugur

Atau barangkali harapanku salah batas

 

Harapan itu bukan pertanyaan mengapa mustahil

Waktu untuk berbenah tak memintas lagi

Takdir agaknya berakhir mendahului

Yap, begitu bergegas

 

Lalu berhentilah menunggu katamu

Dan air mata panas

Kau menghempas

Dan aku terlepas -

2 komentar:

  1. Bagus baguss😍😍 ada yg aku eeh😆

    BalasHapus
  2. Selamat ulang tahun @⁨P Azarah⁩ 😍🥳🎂panjang umur sehat selaluuuu semoga harapan dan keinginan yg disemogakan bisa tercapai aamiin semangat terus kuliahnya & organisasinya 💪🏻 wish you all the best putrii🥳🥳✨✨

    BalasHapus

HIMPUNAN MAHASISWA PRODI MANAJEMEN: MANFAAT UNTUK MAHASISWA DAN PENGURUS 2024

  Himpunan Mahasiswa Prodi Manajemen (HIMAJEMEN) adalah organisasi mahasiswa yang mewadahi mahasiswa Program Studi Manajemen di Universitas ...