ERIGO IS COMING TO NEW YORK
(Strategi Pemasaran Bisnis Ekonomi Kreatif Erigo Store)
Halo Mamen! kalian pasti sudah tidak asing dengan produk fashion yang satu ini, ya, Erigo. Produk lokal karya anak bangsa yaitu Muhammad Sadad ini sukses memasarkan produknya di dalam negeridan sekarang bahkan merambah pemasarannya ke luar negeri. Bisnis ini bergerak dalam bidang fashion atau clothing line, yang awalnya berdiri pada 20 November 2010 dengan merek “Selected and Co” yang kemudian berganti menjadi “Erigo” dan diresmikan pada tahun 2011. Erigo mengarah kepada keperluan traveling dengan desain modern yang nyaman dan sesuai dengan target konsumennya, dan menargetkan pasar anak muda atau kaum milenial kisaran usia 15-30 tahun. Produk-produknya mencakup kaos, kemeja, jeans, jaket, topi, dan tas.
Sejak tahun 2015 selain menjual produk secara offline, Erigo store memanfaatkan e-commerce untuk menjaring konsumennya. Dengan menggunakan media sosial seperti Instagram dan website official.Pada tahun 2015 Erigo berhasil meraup keuntungan Rp22 miliar dan di tahun 2020 Erigo berhasil mencapai 10 kali peningkatan pesanan produk. Bahkan, Erigo store sudah memiliki aplikasi sendiri yang bisa di unduh melalui Playstore. Tidak dapat dipungkiri potensi e-commerce dalam memudahkan strategi marketing memang sangat menguntungkan, seperti yang dilakukan Sadad pada tahun 2017 ia membuka official store di situs e-commerce.
Saat ini, dunia maya Indonesia digegerkan dengan kontroversi berita produk Erigo store yang memajang iklannya di Billboard time square New York, Amerika Serikat. Adapun iklan pada billboard tersebut menampilkan kampanye Erigo bersama perusahaan e-commerce dengan sejumlah model selebriti tanah air yang berpose mengenakan koleksi pakaian Erigo. Tidak hanya itu, pada iklan Erigo menyelipkan pesan penting untuk menyuarakan penolakan terhadap rasialisme yang diterima warga keturunan Asia yang tinggal di Amerika Serikat dengan hastag #StopAsianHate.
Metode strategi marketing yang juga sangat berpengaruh lainnya yang dilakukan Erigo store ialah dengan Celebrity endorsement. Celebrity endorsement memiliki beberapa dimensi, seperti dimensi teori Rossiter dan Percy dalam Kertamukti yaitu diukur dari karakteristik endorser dalam komunikasi yakni VisCAP model (Visibility, Credibility, Attraction, Power). Berdasarkan persepsi khalayak terhadap endorser, menurut Rossiter dan Percy menyatakan bahwa untuk mengevaluasi seorang endorser yang potensial dapat menggunakan VisCAP Model.
Seperti yang dilakukan Erigo store yang berkerjasama dengan celebrity endoser yakni Arief Muhammad menghasilkan jawaban bahwa celebrity endorser di Instagram berpengaruh terhadap brand image Erigo store.
“Bangga!!! Bisa melihat produk ekonomi kreatif Indonesia mendunia. Gak tanggung-tanggung pasang iklannya di time square sebuah area di kota New York yang menjadi pusat pariwisata & ekonomi kreatif” begitulah kutipan Twitter Kemenparekraf yakni bapak Sandiaga Uno.
Tentu suatu kebanggaan bagi Indonesia atas keberhasilan Sadad membawa produk ciptaanya merambah kancah Internasional. Selain itu, kini Sadad menuai banyak pujian dan ucapan selamat dari warganet, selebriti, influencer, dan berbagai kalangan lainnya. Hal ini juga menjadi motivasi dan inspirasi bagi anak-anak muda dan perusahaan ekonomi kreatif lainnya untuk mengejar impiannya.
Referensi :
Erigostore. (2019). Erigo Clothing line.
Kertamukti, R. (2015). Strategi Dalam Periklanan. Jakarta: PT. Raka Grafindo Persada.
Shimp, A. T. (2003). Promosi dan Periklanan. Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu.Jakarta: Erlangga.
Thasandra, Nabilla. Keren, Iklan Brand Lokal Erigo Tampil di Times Square New York. dDiakses pada Sabtu, 27 Maret 2021 jam 10:22 WIB https://amp.kompas.com/lifestyle/read/2021/03/27/102225820/keren-iklan-brand-lokal-erigo-tampil-di-times-square-new-york
Tidak ada komentar:
Posting Komentar