Sudah
kita ketahui sejak lama bahwa konflik Palestina-Israel ini sudah lama terjadi
dan masih berlangsung hingga saat ini. Namun konflik mulai naik kembali di
tahun 2023 lebih tepatnya pada 7 Oktober, 6.30 pagi HAMAS menyerang israel
dengan menembakkan ribuan roket kemudian Israel langsung melakukan serangan
balik kepada HAMAS serta melakukan pengepungan menyeluruh terhadap wilayah
Gaza. Menteri pertahanan israel Yoaf Gallant menyatakan bahwa selama
pengepungan di Gaza tidak ada listrik, makanan, air, dan gas.. semuanya
ditutup. Tapi ternyata israel tidak hanya menyerang Gaza (khususnya pasukan
hamas), mereka juga menyerang kota Jenin di West bank yang tidak ada hamas sama
sekali. Warga Israel juga secara spesifik menyerang rumah sakit, sekolah, rumah
ibadah dan berbagai fasilitas umum lainnya yang mengakibatkan warga sipil mulai
dari bayi, anak-anak, sampai orang dewasa menjadi korban. Disini israel sudah
melanggar konvensi jenewa (hukum kemanusiaan dalam konflik bersenjata) dan
hukum internasional tentang hak asasi manusia.
Di tahun 2024 pada bulan
Mei, terdapat tagar #AllEyesOnRafah yang dimana usai
serangan bertubi-tubi di jalur Gaza, Rafah mejadi tempat pengungsian warga
Palestina dari serangan Israel. Wilayah
ini menjadi penampungan terakhir bagi para pengungsi di jalur Gaza. Namun,
Israel justru menyerang Rafah dengan mengirimkan sekitar 8 rudal ke kamp
yang ada di Rafah. Sebanyak 36 ribu lebih warga Gaza yang tewas sejak konflik
pecah pada 7 Oktober lalu.
Karena
konflik-konflik tersebut warga dunia dibuat geram oleh serangan Israel atas
Palestina. Bukan tanpa sebab, karena serangan Israel sudah masuk ke dalam aksi
genosida yang tentunya bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan. Banyak
nyawa tidak bersalah jadi korbannya. Meski sudah mendapat banyak kecaman dari berbagai
pihak, Israel tidak henti menyerang secara membabibuta.
Aksi boikot produk akhirnya mencuat sebagai
salah satu bentuk protes. Warga dunia secara massal memboikot produk-produk
yang diduga terafiliasi dengan Israel. Namun, aksi boikot produk tetap menuai pro-kontra.
Sebagian jelas ingin menekan Israel untuk menghentikan serangannya ke
Palestina. Sebagian lainnya berpendapat bahwa boikot bukanlah solusi dan malah
merugikan pihak-pihak tertentu.
Hal ini terjadi di beberapa kota di Indonesia,
seperti di kota Samarinda Kalimantan Timur pada minggu, 9
Juni lalu. Pada video yang viral di media sosial sekelompok pemuda yang
mengklaim sebagai pembela Palestina berbusana serba hitam nampak melakukan sweeping
di sebuah gerai Starbuck, pendemo yang datang menggunakan sepeda motor
juga terlihat membunyikan klakson sambil memenuhi area parkir dan teras gerai
kopi tersebut beberapa produk waralaba seperti Starbucks, McDonald
hingga Pizza Hut memang tengah menjadi sasaran boikot akibat afiliasi
perusahaan induknya dengan militer Israel. Meskipun demikian pemilik lisensi
waralaba McDonald, PT. Rexo Nasional Food menjelaskan mereka adalah
entitas bisnis yang independen dan tak terafiliasi Israel. Ketua umum asosiasi
pengusaha ritel Indonesia, Roy nicholas mandey mengatakan bahwa “Aksi boikot
dapat berpengaruh langsung pada kinerja bisnis yang pada akhirnya dapat menyebabkan pengurangan
tenaga kerja dan PHK massal.
REFERENSI
· https://youtu.be/rVg3ieZnHJ8?si=p248qZfEn-8YoO8K
· https://app.idn.media/YzTVzE1VL4eVuCm77
· https://app.idn.media/8aok5sX6pTM1hiZW8
· https://app.idn.media/wb2iokQpCEc78sdX9
· https://youtu.be/B6pOyJR6UMs?si=rtDIBMYZl5Zv-zmf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar