Selasa, 30 September 2025

 

MASA DEPAN PENDIDIKAN INDONESIA


 

Masa Depan Pendidikan Indonesia berfokus pada penguasaan literasi digital, pendidikan berbasis kompetensi, dan kesetaraan akses melalui teknologi. Pendidikan karakter dan nilai menjadi krusial untuk menciptakan generasi yang memiliki etika digital dan mampu menghadapi tantangan global, didukung oleh peran aktif guru, kolaborasi dengan orang tua, dan masyarakat, serta penguatan pendidikan vokasi. 

1.Terkait fasilitas sangat mempengaruhi pendidikan dari SD sampai SMA, dari fasilitas kursi, ruangan, dan lain sebagainya. Sekolah swasta terdapat 2 yaitu yang bagus dan yang biasa saja. Tantangan selanjutnya yaitu gaji guru yang tidak sesuai, mengenai gaji akan sangat berdampak sekali, tantangan selanjutnya yaitu terkait teknologi, terkadang teknologi yang maju suka disalah gunakan. Adanya pungli yang dilakukan oleh para atasan atau orang yang mempunyai jabatan di sekolah. Perbedaan komunikasi antara kota dan pedesaan, keterkaitan orang tua itu sangat penting bagi pengembangan pendidikan anak.

2. Pendidikan yang berkualitas juga harus bersifat inklusif yang dimana anak perlu mendapat pendidikan yang layak, terkait sistem kurikulum lebih di tertuju mau kemana arah nya harus satujalan, pelatihan guru secara berkelanjutan itu juga penting.

3. Peran anak generasi muda dapat memberikan kritik untuk pemerintah, dapat mengembangkan platform edukasi dengan terus meningkatkan kemampuan diri dan berkontribusi memberikan ide untuk membantu lingkungan sekitar.

Tantangan Pendidikan Era Digital:

1. Kesenjangan Digital

Akses internet yang belum merata di wilayah terpencil menjadi hambatan utama pendidikan dalam mempersiapkan masa depan pendidikan di era digital. Semakin berkembangnya teknologi, semakin banyak cara dan materi pembelajaran yang hanya dapat diakses menggunakan internet. Akibatnya, siswa di daerah terpencil berisiko tertinggal dalam proses belajar dibandingkan dengan mereka yang memiliki akses internet memadai. Oleh karena itu, pemerataan infrastruktur digital menjadi kebutuhan mendesak untuk menciptakan pendidikan yang inklusif dan berkeadilan di seluruh Indonesia.

2. Kapasitas Guru

Berhubungan dengan kurangnya akses internet di beberapa wilayah di Indonesia, masih banyak guru yang perlu pelatihan dalam menggunakan teknologi pembelajaran. Banyak guru yang cenderung GapTek sehingga kegiatan belajar mengajar di sekolah masih menggunakan cara kuno yang kurang efektif dan interaktif. Hal ini menyebabkan proses belajar mengajar menjadi kurang menarik dan sulit bersaing dengan metode pembelajaran modern yang berbasis teknologi. Akibatnya, siswa cenderung kehilangan minat belajar dan sulit mengembangkan keterampilan digital yang diperlukan di masa depan.

3. Literasi Digital

Seiring berjalannya waktu, adanya internet juga menjadi salah satu alasan mengapa siswa Indonesia lebih suka untuk bermain media sosial dan game. Maka dari itu, untuk mempersiapkan masa depan pendidikan Indonesia di era digital ini, siswa harus dilatih untuk menggunakan teknologi secara produktif dan bertanggung jawab. Tanpa bimbingan yang tepat, penggunaan teknologi oleh siswa berpotensi mengganggu fokus belajar dan menghambat pengembangan keterampilan akademis mereka.

Strategi Mempersiapkan Masa Depan Pendidikan:

1. Investasi Infrastruktur Digital

2. ⁠Pelatihan Guru dan Tenaga Pendidik

3. ⁠Penguatan Kurikulum Digital

4. ⁠Kolaborasi Multi-pihak

Mengatasi tantangan-tantangan abad ke-21 memerlukan komitmen global dan tindakan bersama untuk menciptakan dunia yang lebih berkelanjutan, inklusif, dan aman bagi generasi mendatang.

 

 

 





REFERENSI

 

https://www.kompasiana.com/inholoe2407/65d77028c57afb23030b7a02/Www.Melianikasim.Wordpress.Com?page=all&page_images=1#goog_rewarded

https://kuanta.id/mempersiapkan-masa-depan-pendidikan-indonesia-di-era-digital/#:~:text=Masa%20Depan%20Pendidikan-,1.,mengajar%20secara%20interaktif%20dan%20fleksibel.

https://m.antaranews.com/amp/berita/3807492/masa-depan-pendidikan-tanah-air

 


Minggu, 31 Agustus 2025

MEMBANGUN PERSONAL BRANDING MAHASISWA DI ERA DIGITAL?


A.     APA ITU PERSONAL BRANDING DAN MENGAPA PENTING

Personal branding yaitu proses memasarkan atau membentuk citra diri pribadi seperti layaknya sebuah merek. Personal branding adalah cara seseorang menampilkan dan memasarkan dirinya kepada publik untuk menciptakan citra atau reputasi tertentu. Personal branding penting karena membantu membentuk citra diri yang positif dan membuat kita dikenal sesuai dengan keahlian, nilai, serta karakter yang dimiliki. Dengan personal branding, kepercayaan orang lain lebih mudah didapat, membuka peluang karier, bisnis, maupun relasi yang bermanfaat. Di tengah persaingan yang ketat personal branding membuat kita tampil menonjol, berbeda, dan lebih mudah diingat. Selain itu, personal branding juga meningkatkan rasa percaya diri dan membantu kita memiliki arah serta tujuan hidup yang lebih jelas. Personal branding sangat penting karena sangat bermanfaat untuk bekerja, serta personal branding sangat mudah untuk membuat linkedln, lebih tepatnya untuk nanti mendaftar pekerjaan, personal branding juga sangat penting karena bisa membedakan diri sendiri dengan orang lain, karena bisa memudahkan relasi untuk kedepannya, dan personal branding bisa membuka kepercayaan HRD untuk pemilihan pekerjaan. Personal branding juga bisa dibuat melalui twitter, bisa juga melalui instagram, dan tiktok 

B.    MEMBANGUN CITRA DIRI YANG POSITIF DI MEDIA SOSIAL

Membangun citra diri yang positif di media sosial sangat penting karena semua yang kita unggah mencerminkan kepribadian dan nilai diri. Untuk menciptakan kesan yang baik, kita perlu menggunakan bahasa yang sopan, menghindari konflik yang tidak perlu, serta membagikan konten yang bermanfaat dan inspiratif. Konsistensi dalam menampilkan nilai-nilai positif, seperti kedisiplinan, kreativitas, atau kepedulian sosial,  juga membantu memperkuat citra diri. Selain itu, penggunaan foto profil yang pantas, bio yang mencerminkan karakter, dan interaksi yang membangun dengan orang lain dapat menambah kepercayaan dan reputasi kita secara digital.

Goffee dan Jones dalam buku mereka (Gofee dan Jones, 2015) mengungkapkan bahwa personal branding melibatkan upaya individu untuk menciptakan identitas yang otentik dan relevan dengan audiens mereka. Pendekatan ini menekankan pentingnya otentisitas sebagai fondasi personal branding yang sukses. Personal branding memungkinkan individu untuk membangun kepercayaan, reputasi, dan kredibilitas. Dalam dunia yang semakin terhubung, kesan pertama yang ditangkap oleh orang lain sering kali berasal dari cara seseorang mempresentasikan dirinya, baik secara langsung maupun melalui media digital.

 

 

 

   

 Referensi:

https://info.populix.co/articles/personal-branding/

https://www.kompasiana.com/kamilaaafauzan/648071ac4addee6c562ea0e2/pentingnya-personal-branding-bagi-mahasiswa

https://mcomms.telkomuniversity.ac.id/pentingnya-personal-branding-untuk-magister-ilmu-komunikasi/

https://binus.ac.id/malang/2020/07/media-sosial-sebagai-sarana-personal-branding/

https://www.shafiq.id/berita/434/membangun-personal-brand-di-era-digital-tips-untuk-gen-z-agar-lebih-menonjol-di-media-sosial/baca

 

 

 

Rabu, 23 Juli 2025

Mahasiswa Aktif Apakah Harus Selalu Lewat Ormawa atau UKM?





  •  Makna Mahasiswa Aktif di Era Digital dan Kampus Merdeka

Kampus Merdeka membantu membentuk mahasiswa yang mandiri dan kreatif di era digital dengan memberikan kebebasan mengatur kurikulum, mengelola waktu, dan berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Era digital menuntut mahasiswa untuk kreatif dan inovatif dalam menggunakan teknologi serta memecahkan masalah secara inovatif.

Kebijakan Kampus Merdeka memberikan keleluasaan bagi mahasiswa untuk melakukan kegiatan di luar kelas seperti magang, riset, atau mengajar di daerah terpencil yang mendorong kemandirian dan kesiapan menghadapi dunia kerja di era digital.

Mahasiswa aktif di Era Digital dan Kampus Merdeka berarti mahasiswa yang mandiri, kreatif, dan adaptif dalam menggunakan teknologi untuk belajar dan berinovasi. Mereka berperan sebagai agen perubahan yang mampu memanfaatkan kebebasan belajar untuk mengembangkan potensi diri dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat dan perkembangan teknologi. Konsep Kampus Merdeka memperkuat peran ini dengan memberikan ruang kebebasan belajar yang lebih luas dan relevan dengan kebutuhan zaman digital.

Dengan demikian, mahasiswa di Era Digital dan Kampus Merdeka tidak hanya belajar secara pasif, tetapi aktif mengelola proses pembelajaran, berinovasi, dan menjadi penggerak perubahan sosial dan teknologi

  •  Peran Ormawa dan UKM dalam Mengembangkan Softskill dan Karakter Mahasiswa

Organisasi mahasiswa dan UKM berperan penting sebagai wadah pengembangan softskill seperti kepemimpinan, komunikasi, kerja sama tim, manajemen waktu, dan pemecahan masalah. Melalui keterlibatan aktif dalam organisasi, mahasiswa dapat mengasah kemampuan interpersonal dan intrapersonal yang sangat dibutuhkan dalam dunia kerja dan kehidupan sosial. 

Kegiatan organisasi membantu mahasiswa belajar berinteraksi dengan berbagai latar belakang, meningkatkan empati, serta mengelola konflik dan stres. Hal ini penting untuk membentuk karakter yang matang dan siap menghadapi dinamika sosial di masyarakat. 

Selain softskill, Ormawa dan UKM juga mengembangkan life skills seperti manajemen waktu, kerja sama, dan kemampuan adaptasi yang sangat penting untuk kesuksesan akademik dan karier setelah lulus. 

Ormawa dan UKM menyediakan ruang bagi mahasiswa untuk mengeksplorasi minat dan bakat, sehingga dapat mengembangkan potensi diri secara optimal. Kegiatan kolaboratif dan proyek organisasi juga melatih kemampuan problem solving dan networking yang berguna dalam kehidupan profesional.

Organisasi kampus menjadi lingkungan yang ideal untuk melatih keterampilan ini, sekaligus menyiapkan generasi unggul yang berkarakter dan siap bersaing di era global.

  •          Pilihan Lain Menjadi Mahasiswa Aktif: Magang, Komunitas, dan Karya Digital

Magang berbasis MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) adalah program praktik kerja di industri selama enam bulan yang diakui setara dengan 20 SKS. Program ini bertujuan memberikan pengalaman nyata dan mengembangkan kompetensi mahasiswa agar siap bersaing di dunia kerja. Mahasiswa wajib mengikuti pembekalan, melakukan bimbingan dengan dosen pembimbing, dan melaksanakan tugas di tempat magang sesuai bidang kompetensi. Magang juga diikuti dengan evaluasi berkala dan penyusunan laporan kegiatan. 

Selain magang, bergabung dalam komunitas mahasiswa dapat menjadi cara efektif untuk tetap aktif dan mengembangkan softskill seperti kepemimpinan, komunikasi, dan kerja sama tim. Komunitas juga sering mengadakan pelatihan, seminar, dan proyek kolaborasi yang memperluas wawasan dan jaringan profesional mahasiswa.

Mahasiswa dapat menyalurkan kreativitas dan kemampuan digital melalui pembuatan karya digital seperti konten media sosial, video, desain grafis, atau aplikasi. Karya digital ini dapat menjadi portofolio yang memperkuat profil profesional dan membuka peluang karier. Kegiatan ini juga mendukung pengembangan skill teknologi dan komunikasi yang sangat dibutuhkan di era digital.






       Referensi:

 

Rabu, 02 Juli 2025

TANTANGAN MAHASISWA MASA KINI: MENYEIMBANGKAN KEWAJIBAN AKADEMIK, NON AKADEMIK, DAN KEHIDUPAN PRIBADI.






·                            Kehidupan Pribadi: Kuliah Sambil Bekerja

Mahasiswa yang sambil bekerja memerlukan keseimbangan yang tepat antara tanggung jawab akademis dan pekerjaan. Mereka perlu memiliki kemampuan untuk mengatur waktu dengan efektif, memprioritaskan tugas-tugas yang penting, dan berkomunikasi dengan baik dengan atasan dan dosen.

Dalam menjalani kehidupan sebagai mahasiswa yang bekerja, mereka perlu mengelola stres dan menjaga kesehatan mental dan fisik. Motivasi yang kuat dan kemampuan untuk beradaptasi dengan situasi yang berubah-ubah juga sangat penting. Mereka harus dapat mengatur jadwal yang fleksibel untuk mengakomodasi kebutuhan kuliah dan pekerjaan, serta menggunakan waktu dengan efektif untuk belajar dan menyelesaikan tugas.

Selain itu, mahasiswa yang bekerja juga perlu memiliki kemampuan untuk mengelola keuangan dengan baik, memanfaatkan sumber daya yang tersedia, dan mencari dukungan dari orang-orang di sekitar mereka. Dengan memiliki strategi belajar yang efektif dan kemampuan untuk memaksimalkan waktu, mahasiswa yang bekerja dapat mencapai kesuksesan dalam akademis dan karir.

Mereka juga dapat membangun jaringan dan relasi yang baik dengan rekan kerja dan teman kuliah, yang dapat membantu mereka dalam mencapai tujuan. Dengan demikian, mahasiswa yang bekerja dapat meningkatkan kemampuan dan pengetahuan mereka, serta mencapai kesuksesan dalam bidang yang mereka geluti.

Menghadapi situasi sebagai pelajar sambil menjalani pekerjaan telah menjadi pilihan yang semakin umum di kalangan generasi muda saat ini. Bagi beberapa individu , menghadiri kuliah sekaligus bekerja memberikan kenyamanan karena dapat meraih pengalaman serta penghasilan. Meskipun demikian , tidak dapat diabaikan bahwa terdapat tantangan tersendiri ketika menjalani kedua peran ini secara bersamaan.

Salah satu tantangan utama adalah pengelolaan waktu. Mahasiswa dituntut untuk mampu menyeimbangkan antara studi , aktivitas di luar akademik, pekerjaan, dan kehidupan pribadi. Beberapa motivasi yang mendorong mahasiswa untuk bekerja sambil kuliah meliputi :

1.      Mengumpulkan pengalaman kerja untuk persiapan masa depan.

2.      Mengatasi kebutuhan finansial, baik untuk pembayaran kuliah maupun kebutuhan sehari-hari.

Namun, tidak semua siswa dapat mengatur waktu mereka dengan efektif . Kadang-kadang mereka menghadapi kesulitan dalam menyelesaikan tugas kuliah akibat kelelahan setelah bekerja, atau sebaliknya, pekerjaan mereka terganggu oleh jadwal kuliah yang padat. Hal ini dapat mempengaruhi konsentrasi dan kinerja baik di tempat kerja maupun dalam studi .

Oleh karena itu, sebelum mengambil keputusan untuk kuliah sambil bekerja, sangat penting bagi mahasiswa untuk memiliki rencana yang solid dan keterampilan manajemen waktu yang baik. Mereka juga perlu bersiap menghadapi berbagai konsekuensi, seperti keletihan fisik dan mental, serta tekanan dari dua tanggung jawab yang berbeda.

Kunci utama untuk berhasil menjalani kuliah sambil bekerja adalah disiplin, keterampilan dalam menentukan prioritas, dan konsistensi. Mahasiswa harus bisa membagi waktu untuk menyelesaikan tugas kuliah, memenuhi tuntutan pekerjaan, serta menjaga kesehatan dan kehidupan sosial mereka. Juga , penting untuk memahami batas kemampuan diri agar tidak mengorbankan salah satu aspek kehidupan.

Dengan strategi yang baik dan sikap tanggung jawab, kuliah sambil bekerja tidak hanya dapat dilakukan, tetapi juga bisa menjadi pengalaman yang sangat berarti untuk masa depan.

·                           Mahasiswa Berorganisasi vs Tidak Berorganisasi: Pilihan dan pembelajarannya

Mahasiswa yang berorganisasi dan tidak berorganisasi memiliki perbedaan yang signifikan dalam hal keterampilan sosial, pengalaman, dan jaringan. Mahasiswa yang berorganisasi cenderung memiliki keterampilan sosial yang lebih baik, seperti komunikasi, kepemimpinan, dan kerja sama tim. Mereka juga memiliki pengalaman yang berharga dalam mengelola waktu, menghadapi tantangan, dan mencapai tujuan. Berorganisasi dapat membantu mahasiswa membangun jaringan yang luas dengan orang-orang yang memiliki minat dan tujuan yang sama, serta memberikan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan yang lebih luas.

Di sisi lain, mahasiswa yang tidak berorganisasi mungkin lebih fokus pada akademik dan memiliki waktu yang lebih banyak untuk belajar dan mengerjakan tugas. Mereka mungkin memiliki kelebihan dalam hal prestasi akademik, namun mereka juga mungkin kurang memiliki pengalaman dalam keterampilan sosial dan kepemimpinan. Jaringan yang mereka miliki mungkin juga lebih terbatas dibandingkan dengan mahasiswa yang berorganisasi.

Namun, perlu diingat bahwa setiap individu memiliki kebutuhan dan tujuan yang berbeda-beda. Beberapa mahasiswa mungkin lebih memilih untuk fokus pada akademik, sementara yang lain mungkin lebih suka untuk mengembangkan keterampilan sosial dan kepemimpinan melalui berorganisasi. Yang terpenting adalah mahasiswa dapat menemukan keseimbangan yang tepat antara aktivitas akademik dan non-akademik, serta mengembangkan keterampilan dan pengalaman yang sesuai dengan minat dan tujuan mereka.

Dalam keseluruhan, baik mahasiswa yang berorganisasi maupun tidak berorganisasi memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa untuk memahami kebutuhan dan tujuan mereka sendiri, serta membuat pilihan yang tepat untuk mencapai kesuksesan dalam bidang akademik dan non-akademik.

Di lingkungan perkuliahan, setiap pelajar memiliki pilihan dan fokus berbeda dalam menjalani masa study mereka . Salah satu opsi yang lazim adalah terlibat dalam organisasi mahasiswa atau memilih untuk berkonsentrasi pada aspek akademis tanpa berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Keduanya membawa manfaat dan tantangan yang berbeda .

Mahasiswa yang terlibat aktif dalam organisasi umumnya lebih berorientasi pada pencarian pengalaman, memperluas jaringan, dan mengembangkan keterampilan interpersonal. Mereka sering kali mendapatkan informasi kampus dengan lebih cepat, seperti tentang lomba, beasiswa, serta peluang magang atau pelatihan. Selain itu, partisipasi dalam organisasi memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mempelajari keterampilan baru, termasuk mengedit, penulisan resmi, manajemen acara, dan kepemimpinan.

Namun mahasiswa yang terlibat dalam organisasi juga menghadapi beberapa kendala, seperti kesulitan dalam mengatur waktu antara aktivitas organisasi dan tuntutan akademis. Terkadang, mereka terlalu sibuk dengan agenda organisasi sampai lupa menyelesaikan tugas perkuliahan. Oleh karena itu, keahlian dalam manajemen waktu menjadi sangat penting bagi siswa yang memilih untuk aktif di organisasi .

Sebaliknya, mahasiswa yang tidak berpartisipasi dalam organisasi cenderung lebih fokus pada studi akademis. Mereka mempunyai waktu lebih untuk belajar, menyelesaikan tugas, berkompetisi dalam lomba akademik, atau bahkan meningkatkan diri melalui berbagai kegiatan lain seperti magang, pekerjaan lepas , atau menjalankan usaha kecil. Meski jaringan sosial mereka di kampus mungkin tidak sebanyak rekan-rekan yang berorganisasi, tidak berarti mereka tidak dapat membangun koneksi . Di era digital saat ini, hubungan dan pengalaman dapat diperoleh melalui berbagai platform seperti media sosial, komunitas online, bahkan melalui permainan yang bersifat kolaboratif.

·                            Mahasiswa yang berkerja (part time) sambil berorganisasi

Mahasiswa yang bekerja (part time) sambil berorganisasi memiliki kelebihan dan tantangan tersendiri. Mereka memiliki kesempatan untuk mengembangkan keterampilan yang luas, termasuk keterampilan sosial, kepemimpinan, dan profesional. Dengan bekerja part time, mereka dapat memperoleh pengalaman kerja yang berharga dan membangun jaringan yang luas dengan orang-orang di industri yang mereka minati.

Berorganisasi juga memberikan kesempatan bagi mereka untuk mengembangkan keterampilan sosial dan kepemimpinan, serta membangun jaringan dengan orang-orang yang memiliki minat dan tujuan yang sama. Namun, mereka juga menghadapi tantangan dalam mengelola waktu dan energi antara pekerjaan dan organisasi. Mereka harus dapat mengatur waktu dengan efektif dan efisien untuk memenuhi tanggung jawab pekerjaan dan organisasi, serta menjaga prestasi akademik.

Mahasiswa yang bekerja sambil berorganisasi juga harus memiliki kemampuan manajemen waktu yang baik, serta kemampuan untuk menghadapi tekanan dan stres. Namun, jika mereka dapat mengelola waktu dan energi dengan efektif, mereka dapat memperoleh manfaat yang signifikan dari pengalaman kerja dan organisasi, serta meningkatkan keterampilan dan pengalaman yang berharga untuk masa depan.

Dalam keseluruhan, bekerja sambil berorganisasi dapat menjadi pengalaman yang berharga bagi mahasiswa, asalkan mereka dapat mengelola waktu dan energi dengan efektif dan efisien. Dengan demikian, mereka dapat memperoleh manfaat yang signifikan dari pengalaman kerja dan organisasi, serta meningkatkan keterampilan dan pengalaman yang berharga untuk masa depan.

Di awal perjalanan kampus, ketika mahasiswa memutuskan untuk bekerja paruh waktu sambil berorganisasi, ia memasuki dua medan kehidupan sekaligus tembok akademik dan panggung nyata sosial-profesional. Ada yang berargumen bahwa bekerja paruh waktu membangun kemandirian finansial bukan sekadar teori, melainkan praktikal di mana setiap rupiah berasal dari jerih payahnya sendiri, bukan sekadar warisan atau kiriman. Hal itu ternyata tak hanya mengasah kemampuan beranggaran, tetapi juga rasa percaya diri yang nyata. Namun, kritikus mengingatkan bahwa terlalu banyak jam kerja lebih dari 20 jam per minggu bisa menurunkan performa akademis dan kesejahteraan mental . Tafsirnya, kemandirian berharga asal disertai batasan bijak seperti bekerja 10-15 jam seminggu.

Selagi uang hasil kerja memperkuat kemandirian, organisasi menuntun pada pengasahan karakter kepemimpinan, delegasi, hingga keberanian menghadapi konflik. Pengalaman memimpin kegiatan kampus bukan sekadar judul jabatan, melainkan proses membangun empati dan tanggung jawab. Namun, ada yang berpendapat, tumpukan tugas organisasi dan shift pekerjaan bisa menjadi beban stres yang berat jika tanpa dukungan sistem dan manajemen diri yang baik. Solusinya: refleksi rutin dan pemilihan peran organisasi yang proporsional dengan kapasitas pribadi.

Di samping itu, kedua aktivitas ini membangun jaringan dan pengalaman yang bernilai karier. Bekerja paruh waktu memberi akses pada mentor dan kolega nyata; berorganisasi mempertemukan dengan alumni dan tokoh kampus. Kombinasi ini membuka peluang magang, kolaborasi, bahkan kerja setelah lulus. Namun, riset menyoroti pentingnya integrasi antara studi dan kerja menyebut bahwa model pendidikan perlu menyesuaikan diri dengan realitas ini agar tidak sekadar menambah tugas, tetapi memberi nilai akademis nyata .

Argumen selanjutnya adalah terkait prestasi akademik. Ada data bahwa pekerjaan paruh waktu bisa memicu fokus dan disiplin yang membuahkan nilai akademis lebih baik. Sebaliknya, jam kerja tinggi bisa mengurangi waktu belajar dan meningkatkan stres . Maka yang muncul adalah pesan memperhitungkan fleksibilitas. Pilihlah pekerjaan yang selaras dengan jadwal kuliah, seperti menjadi tutor atau asisten riset.

Ketika semua argumen ini dirajut bersama, muncul pesan central: efektivitas dual roles mahasiswa bekerja dan berorganisasi tidak terjadi secara otomatis. Ia merupakan hasil dari harmoni antara pengelolaan waktu yang cermat, pilihan yang tepat, dukungan institusi, dan refleksi pribadi. Bekerja 10-15 jam per minggu dengan pekerjaan yang relevan, berorganisasi secara proporsional, dan memiliki akses pada mentoring atau kemitraan akademik adalah kombinasi ideal yang digarisbawahi dunia pendidikan saat ini .

Mahasiswa sebagai individu yang bukan hanya berjuang dalam tugas kuliah, tetapi juga mendekorasi bank pengalaman hidup. Mereka adalah agent of change yang tumbuh mandiri, peduli sosial, profesional, dan sehat mental. Lentera mereka bukan sekadar simbol, tetapi langkah konkret terhadap kualitas diri yang mengilhami sesama dan memberi contoh konsisten bahwa keseimbangan bukan mitos, tapi bentuk kesadaran matang.






Referensi :         

  1.     https://www.bildkalimantan.org/2025/03/kuliah-sambil-berorganisasi-manfaat-dan.html
  2.     https://kuliahplus.com/pengalaman-berharga-yang-didapatkan-dari-organisasi-mahasiswa/ 
  3.     https://blog.maukuliah.id/keuntungan-mengikuti-organisasi-bagi-mahasiswa/
  4.     https://ummi.ac.id/berita/baca/1198-10-manfaat-berorganisasi-bagi-mahasiswa/        https://www.liputan6.com/feeds/read/5903957/tujuan-ikut-organisasi-manfaat-dan-     pengembangan-diri-mahasiswa     https://iti.ac.id/manfaat-dan-risiko-organisasi-mahasiswa/     https://www.umn.ac.id/berorganisasi-saat-kuliah-ternyata-penting-dan-banyak-manfaatnya/
  5.   https://masoemuniversity.ac.id/berita/keunggulan-mahasiswa-yang-aktif-berorganisasi.php
  6.   https://talentaku.id/detail/artikel/132/7-keuntungan-mahasiswa-kerja-part-time

 












Minggu, 18 Mei 2025

PRESIDEN DONALD TRUMP MENAIKAN TARIF IMPOR


                  



   

Dalam pernyataan resmi pada 2 April 2025, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan kebijakan tarif impor baru yang akan berlaku mulai 5 April 2025. Kebijakan ini menetapkan tarif dasar sebesar 10% bagi hampir seluruh barang impor, dengan pengecualian untuk komoditas tertentu seperti obat-obatan, semikonduktor, dan mineral strategis. Langkah ini menandai eskalasi baru dalam pendekatan proteksionisme ekonomi yang diusung pemerintah AS.

Dasar Kebijakan Tarif Trump

Trump menyatakan bahwa berdasarkan beberapa penelitian, tarif impor dapat menjadi alat yang efektif untuk mengurangi ancaman gangguan keamanan nasional dan mencapai tujuan ekonomi. Misalnya, sebuah studi pada 2024 menemukan bahwa tarif impor diklaim dapat memperkuat ekonomi AS serta meningkatkan relokasi produksi ke negara asal.

Kemudian, laporan Komisi Perdagangan Internasional AS yang menganalisis dari tarif impor pada lebih dari US$ 300 miliar menemukan penurunan impor dari Cina dan secara efektif merangsang lebih banyak produksi barang AS atas barang-barang yang dikenakan tarif. Berikutnya, analis dari Atlantic Council mengungkapkan tarif tersebut akan menghasilkan insentif baru bagi konsumen lokal yang ingin membeli produk Negeri Patung Liberty.

Tujuan Penerapan Tarif Trump

Trump mengklaim tarif timbal balik sebagai alasan utama mengapa warga Amerika Serikat memilihnya dalam pemilihan umum (pemilu). Kebijakan tersebut menjadi salah satu program yang dicanangkannya selama masa kampanye. Trump juga menyebut tarif impor baru sebagai inti dari rencana dirinya untuk mengembalikan kondisi ekonomi yang diwariskan Joe Biden. Dia menyatakan ingin memposisikan Amerika Serikat di jalur menuju zaman keemasan baru atau new golden era.

Dampak tarif impor terhadap harga barang di AS ;

Kenaikan Harga : Tarif impor membuat barang impor lebih mahal karena biaya tambahan yang dikenakan oleh pemerintah

Peningkatan Harga Jual : Tarif impor membuat harga jual produk di pasar luar negeri menjadi lebih tinggi, yang dapat menurunkan daya saing produk tersebut.

Perubahan Struktur Pasar : Perusahaan di AS mungkin beralih ke pemasok lokal atau negara lain yang tidak dikenai tarif impor, yang dapat mengubah struktur pasar.

Dampak pada Industri : Industri yang bergantung pada bahan baku impor juga akan merasakan dampak kenaikan harga, yang dapat meningkatkan biaya produksi.

Respons negara negara mitra dagang (CHINA DAN INDONESIA)

CHINA

China sangat merasakan dampak dari tarif baru ini, yang menyebabkan total pungutan atas impor dari China menjadi lebih dari 50 persen. Kementerian Perdagangan China mendesak Washington untuk segera mencabut tarif tersebut, karena mereka percaya bahwa kebijakan ini dapat membahayakan pertumbuhan ekonomi global dan merugikan kepentingan AS serta rantai pasokan internasional. China juga telah berjanji untuk mengambil tindakan balasan, di mana AS akan memberlakukan tarif sebesar 34 persen atas barang-barang dari China, di atas tarif sebesar 20 persen yang telah dikenakan sebelumnya di awal tahun ini.

INDONESIA

Negosiasi dan Diplomasi : Indonesia lewat Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian Luar Negeri melakukan pendekatan diplomatik ke pemerintah AS untuk meminta agar Indonesia tetap diberi perlakuan khusus, misalnya dalam program Generalized System of Preferences (GSP), yaitu fasilitas bebas bea masuk untuk produk negara berkembang ke AS.

Meningkatkan Daya Saing Produk Domestik : Pemerintah mendorong industri lokal untuk meningkatkan kualitas produk, agar bisa bersaing di pasar dunia meskipun tarif ke AS naik.

Mengelola Neraca Perdagangan : Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan berusaha menjaga stabilitas ekonomi, supaya dampak perang dagang ini (seperti pelemahan ekspor) tidak mengganggu neraca pembayaran dan nilai tukar rupiah.

Kenaikan tarif impor ke Indonesia memiliki beberapa dampak negatif, antara lain penurunan daya saing ekspor Indonesia di pasar internasional, kenaikan harga barang impor, dan potensi penurunan pertumbuhan ekonomi. Selain itu, kenaikan tarif impor juga dapat berdampak pada sektor-sektor ekonomi yang bergantung pada impor bahan baku atau komponen, serta potensi peningkatan pengangguran dan kemiskinan.

• Pengaruh terhadap perekonomian Indonesia

Direktur Program Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) mengatakan penerapan tarif 32 persen pada produk ekspor Indonesia akan berdampak pada penurunan ekspor Indonesia ke AS secara signifikan, seperti tekstil, alas kaki, elektronik, furnitur, serta produk pertanian dan perkebunan. secara teori penerapan tarif itu akan menyebabkan terjadinya trade diversion dari pasar yang berbiaya rendah ke pasar yang berbiaya tinggi.secara teori penerapan tarif itu akan menyebabkan terjadinya trade diversion dari pasar yang berbiaya rendah ke pasar yang berbiaya tinggi. kebijakan Trump ini berpotensi terhadap kenaikan inflasi dan menurunnya daya beli masyarakat. Dampak itu belum termasuk pada potensi pemutusan hubungan kerja (PHK) yang meluas.

• Pengaruh terhadap rantai pasokan dunia

Kebijakan tarif impor yang diusulkan oleh Donald Trump dapat mengganggu rantai pasokan global, terutama karena banyak produk AS mengandalkan rantai pasokan internasional untuk komponen dan bahan baku. Kenaikan tarif, terutama terhadap Tiongkok, dapat memicu retaliasi dari negara-negara lain, yang kemudian memicu gangguan pada rantai pasokan, penurunan volume perdagangan, dan kenaikan harga konsumen.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Referensi :

1. https://www.merdeka.com/uang/11-negara-respons-kebijakan-tarif-impor-donald-trump-ada-yang-langsung-ambil-tindakan-balasan-367755-mvk.html

2. https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20250404093553-532-1215689/potensi-dampak-tarif-baru-donald-trump-ke-indonesia

3. https://www.jenius.com/highlight/detail/efek-trump-2024-apa-strategi-investasi-yang-harus-dilakukan#:~:text=Trump%20berencana%20menaikkan%20tarif%20hingga,bergantung%20pada%20komponen%20dari%20Tiongkok

4. https://www.tempo.co/ekonomi/apa-saja-dampak-tarif-impor-trump-terhadap-industri-makanan-dan-minuman-1227871

5. https://www.tempo.co/ekonomi/kenapa-indonesia-terkena-tarif-impor-donald-trump--1228629


  MASA DEPAN PENDIDIKAN INDONESIA   Masa Depan Pendidikan Indonesia berfokus pada penguasaan literasi digital, pendidikan berbasis kompete...